Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa nilai ekspor nikel hasil dari hilirisasi melejit lagi. Tak tanggung-tanggung, Jokowi menyatakan nilai ekspor nikel hasil hilirisasi tersebut bisa menembus hingga Rp 500 triliun.
Sejatinya, melonjaknya nilai ekspor nikel dari hilirisasi ini sudah sering diucapkan Presiden Jokowi. Maklum, sebelum ada hilirisasi pada periode tahun 2017-2018, dalam catatan Kementerian Investasi atau BKPM nilai ekspor bijih nikel Indonesia hanya senilai US$ 3,3 miliar atau Rp 50-an triliun.
Direktur Eksekutif Energy Watch Daymas Arangga Radiandra pun mengatakan, hilirisasi nikel banyak bawa dampak positif. Daymas menyebut, bertambahnya ekspor nikel juga meningkatkan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi, baik yang berkaitan langsung terhadap industri nikel maupun yang indirect.
“Selain itu, minat investasi asing bertambah pada sektor pengolahan nikel dengan nilainya sekitar USD10 miliar dan tentu saja, mulai berkembangnya ekosistem industri rantai pasok baterai untuk keperluan kendaraan listrik di Indonesia,” jelas Daymas kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/3/2024).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menyatakan kebijakan hilirisasi mineral yang ditempuh oleh Presiden Joko Widodo perlu dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan ke depannya.
“Hilirisasi mineral terbukti meningkatkan nilai perekonomian komoditas tambang Indonesia. Oleh karena itu, kebijakan hilirisasi mineral yang baik ini perlu dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan ke depannya,” kata Komaidi.
Berdasarkan data Reforminer Institute, nilai tambah ekspor setelah hilirisasi nikel tembus USD 35,6 miliar setara Rp 510 triliun di 2022, naik lebih dari 6,6 kali lipat dari 2013 yang hanya USD 5,4 miliar.
Selain itu, Komaidi menyebut masih ada ruang yang bisa ditingkatkan dalam hilirisasi, misalnya serapan bahan setengah jadi untuk industri manufaktur domestik sepenuhnya seperti baterai mobil listrik. Ataupun serapan tenaga kerja lokal sepenuhnya sehingga efek ganda ekonominya makin terasa bagi masyarakat-masyarakat di daerah.
Dari sisi pengusaha, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), perusahaan smelter nikel yang beroperasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, juga memainkan peran penting dalam percepatan hilirisasi industri dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Perusahaan yang terletak di Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara ini terus berupaya mendorong perekonomian daerah di desa-desa sekitar lingkar industri, salah satunya Desa Bunta.
Head of Corporate Communication PT GNI, Mellysa Tanoyo menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah desa dan perusahaan merupakan bentuk kerja sama yang memberi manfaat berkelanjutan bagi seluruh masyarakat. Ke depannya, PT GNI akan terus meningkatkan kolaborasi demi mencapai tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan berkesinambungan.
“Saat ini kami juga telah menerapkan secara berkelanjutan program Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi Desa Bunta, tetapi juga desa-desa lainnya yang ada di sekitar lingkar industri seperti Desa Bungintimbe dan Desa Tanauge. Program ini menyentuh beragam aspek kehidupan di masyarakat, termasuk pendidikan, kesehatan, sosial budaya, lingkungan dan infrastruktur,” ungkap Mellysa.
Komitmen dalam menghadirkan manfaat positif ini terus dipertahankan oleh PT GNI. Program CSR yang dijalankan di kawasan ini, telah membawa dampak yang nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal ini menjadi bukti konkret tentang peran serta PT GNI dalam mendukung pengembangan sosial dan ekonomi di komunitas sekitar.
Salah satu pedagang warung makan di Desa Bunta, Yuni mengakui manfaat dan perkembangan yang signifikan terhadap warung makan miliknya dari kehadiran PT GNI. Ia juga menilai perusahaan telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat khususnya Desa Bunta.
“Saya kurang lebih sudah hampir dua tahun berjualan di sini. Banyak perubahannya kalo dari awal, kalau dulu yang kita masak hanya sedikit, semakin ke sini semakin banyak, makin ramai, banyak dampak positifnya bagi kami. Saya berharap PT GNI tetap lancar dan tetap jaya supaya penjual di sekitar area perusahaan juga tetap jaya,” ucap Yuni.
Artikel Selanjutnya
Top! Ini Komitmen PT GNI Lindungi Keselamatan Tenaga Kerja
(rah/rah)