Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal mengoptimalkan pompanisasi dan pipanisasi untuk menggenjot produksi nasional yang sempat turun beberapa waktu lalu.

Caranya dengan optimalisasi Sungai-sungai besar untuk mengoptimalkan lahan persawahan kering akibat cuaca buruk El Nino yang melanda Indonesia. Sawah yang menjadi target adalah sawah kering dengan kualitas satu kali tanam.

“Sungai yang akan kita pompa di antaranya Sungai Musi di Sumatera Selatan, Sungai Bengawan Solo di Jateng dan Jatim dan Sungai Cimanuk yang ada di Jabar. Sungai-sungai besar itu akan kita pompa airnya agar bisa kita alirkan untuk mempercepat produksi,” ujar Amran di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Pompanisasi ialah mengambil air sungai yang dialirkan langsung ke persawahan kering. Langkah ini pun bakal dimasifkan.

“Alhamdulillah pompanisasi sudah berjalan dan kita harapkan yang tadinya 1 kali tanam menjadi 3 kali dalam setahun. Jadi solusi cepat kita saat ini adalah memompa air sungai yang ada. Fokus kami di pulau jawa. Yang tanam 1 kali jadi 3 kali,” imbuhnya.




Sawah di Cianjur. (CNBC Indonesia/Suhendra)Foto: Sawah di Cianjur. (CNBC Indonesia/Suhendra)
Sawah di Cianjur. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Pulau Jawa menjadi fokus utama dari masifnya program pompa dengan total lahan 500.000 hektare dan sisanya berada di luar pulau jawa, juga dengan total yang sama yakni 500.000 hektare.

“Di Pulau Jawa kurang lebih 500.000 hektare dan di luar Pulau Jawa 500.000 hektare kita fokus Jawa dulu karena kalau bangun sawah itu butuh waktu yang lama,” katanya.

Selain pompa, solusi cepat berikutnya adalah menyiapkan benih gratis dan menambah alokasi pupuk subsidi yang mencapai 28 triliun. Dengan tambahan tersebut maka total alokasi pupuk menjadi 54 triliun atau jika dikonversi kuantum sebanyak 9,5 juta ton.

“Pupuk yang dulu 9,5 juta ton turun jadi 4,5 juta ton. Kalau ini yang terjadi sudah pasti pertanian hancur karena pupuknya berkurang. Ironisnya ada pupuk yang wajib dipenuhi malah ditiadakan dan ini tambah hancur. Nah, sekarang kami kembalikan menjadi 9,5 juta ton sehingga petani tak perlu khawatir lagi akan ketersediaannya,” jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Mentan: RI Berpeluang Impor Beras Mencapai 5 Juta Ton di 2024


(fys/wur)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *