Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Sekretaris Jenderal Koordinator Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) Martin Griffiths, memberikan pernyataan terkait perang di Gaza yang kini sudah berlangsung selama 6 bulan.
“Kita telah mencapai tonggak sejarah yang mengerikan,” kata dia dalam pernyataan pers dikutip Minggu (7/4/2024).
Bagi masyarakat Gaza, perang selama enam bulan terakhir telah membawa kematian, kehancuran, dan kini menyebabkan kelaparan karena ulah manusia.
Sementara, bagi orang-orang yang terkena dampak kengerian serangan kemanusiaan sejak 7 Oktober, ini mejadi enam bulan penuh duka dan siksaan.
Setiap hari, perang ini memakan lebih banyak korban sipil. Setiap detiknya, hal ini membuat masa depan para masyarakat Palestina suram karena perang yang tak kunjung berakhir.
“Seperti yang telah berulang kali saya dan banyak orang lain katakan, akhir dari perang ini sudah lama tertunda,” ujarnya.
Sebaliknya, menurut dia, saat ini mereka malah menghadapi prospek eskalasi yang tidak masuk akal di Gaza. Tidak ada seorang pun yang aman dan tidak ada tempat yang aman untuk dituju. Operasi bantuan yang diberikan terus dihalangi dengan pemboman dan penolakan akses.
Griffiths menilai jarang sekali melihat kemarahan masyarakat dunia pada suatu perang. Dan nampaknya hanya sedikit upaya yang dilakukan untuk mengakhiri perang tersebut, sebaliknya malah justru banyak impunitas terjadi.
“Pada hari ini, hati saya tertuju kepada keluarga mereka yang terbunuh, terluka atau disandera, dan kepada mereka yang menghadapi penderitaan khusus karena tidak mengetahui penderitaan orang yang mereka cintai,” kata Griffiths
Perang enam bulan saja tidak cukup hanya menjadi momen kenangan dan duka, perang juga harus memacu tekad kolektif bahwa pengkhianatan terhadap kemanusiaan ini harus mendapat balasan.
Artikel Selanjutnya
Update Perang Gaza, Korban Tewas “Menggila” 21.110 Jiwa
(mkh/mkh)