Jakarta, CNBC Indonesia – Diam-diam, salah satu provinsi di Indonesia menyimpan ‘harta karun’ dalam hal ini potensi sumber daya energi terbesar. Adapun dua wilayah tersebut berada di Mamuju Sulawesi Selatan dan sekaligus menjadi yang pertama kali di Indonesia.
Terkait hal tersebut, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara. Melansir CNBC Indonesia (9/4), ESDM mendorong agar dua wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) logam tanah jarang dapat segera dilelang.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan lelang WIUP LTJ tersebut sejatinya tinggal menunggu lampu hijau. Mengingat semua rekomendasi dari Badan Geologi sudah dilakukan. “Kalau kami inginnya segera dapat dilelang karena kami terus menyusul yang lain gitu,” ungkap Wafid di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Rabu (3/4/2024).
Di samping itu, pihaknya juga telah melaporkan terkait usulan tersebut kepada Menteri ESDM. Adapun Menteri ESDM memberikan arahan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) untuk melakukan lelang.
“Kita mencoba mengusulkan dua wilayah kalau tidak salah ya untuk LTJ, saya kira tinggal di follow up sama Dirjen Minerba ini,” kata Wafid.
Badan Geologi memang gencar melakukan kegiatan eksplorasi “harta karun super langka” LTJ ini selama beberapa tahun terakhir ini.
Sejak 2021, setidaknya ada beberapa lokasi yang sudah dieksplorasi, yakni Bangka dan Belitung pada 2021 dan Mamuju, Sulawesi Barat dan Parmonangan di Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 2022 lalu.
Sebagaimana diketahui, Indonesia digadang-gadang mempunyai potensi harta karun LTJ yang cukup besar. Namun demikian, pemetaannya hingga kini dinilai masih belum optimal.
Wakil Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bidang Mineral, Yoseph C.A Swamidharma mengungkapkan Indonesia sejatinya sudah mulai melakukan kegiatan eksplorasi untuk pengembangan LTJ. Meski begitu, kegiatan eksplorasinya belum terlalu mendetail.
Ia pun mendorong agar eksplorasi yang telah dilakukan dapat di detailkan kembali. Pasalnya, kandungan LTJ yang ada di Indonesia berbeda dengan kandungan LTJ di benua-benua besar seperti Australia, China, Brazil, dan Amerika.
“Yang ada di Indonesia memang turunanya, jadi bisa dikatakan bukan konsentrasi yang utama tapi tidak menutup kemungkinan konsentrasi yang tidak utama itu bisa besar,” kata dia dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Jumat (13/9/2023).
Yoseph mencontohkan bahwa Logam tanah jarang di Indonesia merupakan produk ikutan dari mineral timah. Misalnya seperti monasit dan zirkon.
“Saat ini yang sedang mengeksplorasi itu justru dilakukan oleh orang pihak ketiga saya kira pihak swasta di luar pemerintah Indonesia, jadi catatan-catatan belum dimasukan dalam inventory kita,” katanya.
Artikel Selanjutnya
Luhut Ungkap RI Temukan Harta Karun Langka, Seberapa Besar?
(pgr/pgr)