Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan asal negara kaya Brunei Darussalam yakni Brunnergy Utama mengumumkan memiliki rencana membangun kereta cepat dari negaranya tersambung Malaysia hingga Indonesia. Proyek tersebut bernama Trans Borneo Railway (TBR) yang akan dibangun dalam dua tahap dengan rute sepanjang 1.620 kilometer (km) dengan total investasi yang diperlukan sebesar US$ 70 billion atau RM 330 billion. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 1.114 triliun (kurs Rp 15.925/US$).

Proyek ini bikin heboh baik di Indonesia maupun Malaysia. Pemerintah kedua saling merespons rencana perusahaan Brunnergy Utama.

Pemerintah Brunei Darussalam pun akhirnya buka suara. Melalui Kementerian Pengangkutan dan Infokomunikasi Negara, mereka menjelaskan mengenai proyek Trans-Borneo Railway).

“Dalam hubungan ini, Kementerian Pengangkutan dan Infokomunikasi ingin membuat kenyataan bahawa Kerajaan Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam tidak pernah menawarkan atau pun melantik sebarang syarikat tempatan mahu pun dari luar negeri untuk mengendalikan projek berkenaan,” bunyi pernyataan Brunei Darussalam dikutip website kementerian tersebut, Kamis (11/04/2024).

Pada keterangan tersebut, pemerintah Brunei juga menegaskan secara rinci bahwa belum ada pembicaraaan resmi mengenai proyek tersebut.




Rencana rute proyek kereta cepat Kalimantan milik Trans Borneo Railway. (Dok. Brunergy Utama Sdn Bhd)Foto: Rencana rute proyek kereta cepat Kalimantan milik Trans Borneo Railway. (Dok. Brunergy Utama Sdn Bhd)
Rencana rute proyek kereta cepat Kalimantan milik Trans Borneo Railway. (Dok. Brunergy Utama Sdn Bhd)

“Di kesempatan ini, Kementerian Pengangkutan dan Infokomunikasi juga ingin menyarankan akan pentingnya untuk berhati-hati di dalam membuat kesimpulan, perlu mengkaji dan mengesahkan setiap maklumat yang diterima. Ini penting bagi mengelak salah faham dan mengekalkan kestabilan dan keharmonian masyarakat dan negara,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam rilisnya yang dikutip CNBC Indonesia, proyek TBR tersebut akan dibangun dalam dua tahap dengan rute sepanjang 1.620 kilometer (km) dengan rata-rata rute antar stasiun adalah 150 km. Kereta akan melesat dengan kecepatan 300 hingga 350 km per jam dan setiap perjalanan memakan waktu rata-rata 30 menit.

Dalam proposal tersebut disebutkan proyek Trans Borneo Railway dibagi dalam 2 tahap/fase. Untuk pembangunan fase pertama akan melibatkan Kota Kinabalu, Kimanis/Papar, Beaufort-Sipitang, Lawas, Bangar, Limbang, Bukit Panggal, Miri, Bintulu, Sibu Sri Aman, Kuching, Sambas, Singkawang, Mempawah, dan Pontianak.

Sedangkan fase kedua nantinya akan memasuki wilayah Kalimantan Utara dan Timur untuk menghubungkan jalur utama dengan kota terbesar Kalimantan, Samarinda dan kemudian ibu kota masa depan Indonesia, Nusantara. Pembangunan jalur tahap kedua ini melibatkan stasiun dari Bukit Panggal (di Brunei) hingga Long Seridan, Ba’ Kelalan, Long Bawan, Malinau, Tanjung Selor, Tandjungredeb, Pengadan, Lubuk Tutung, Bontang, Samarinda, dan Balikpapan.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Tak Lagi Misterius, Ini Rencana Jalur Kereta Cepat ke IKN


(wur/wur)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *