Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang mantan diplomat Amerika Serikat (AS) dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada hari Jumat (12/4/2024) setelah mengakui bertindak sebagai agen Kuba dalam apa yang Departemen Kehakiman sebut sebagai salah satu infiltrasi dengan jangkauan tertinggi dan paling lama terhadap pemerintah Washington.
Victor Manuel Rocha, yang menjabat sebagai duta besar AS untuk Bolivia dari tahun 2000 hingga 2002, mengaku bersalah atas dua tuduhan termasuk bertindak sebagai agen asing ilegal. Dia awalnya didakwa pada bulan Desember.
“Rocha, 73, diam-diam mendukung Partai Komunis yang berkuasa di Kuba dan membantu pengumpulan intelijen negara tersebut melawan Washington selama lebih dari empat dekade, termasuk selama 20 tahun berkarir di Departemen Luar Negeri,” menurut jaksa AS dikutip Reuters.
“Permohonan hari ini mengakhiri pengkhianatan dan penipuan yang dilakukan Tuan Rocha selama lebih dari empat dekade. Hampir sepanjang hidupnya, Tuan Rocha hidup dalam kebohongan.”
Rocha bekerja untuk Departemen Luar Negeri dari tahun 1981 hingga 2002. Ia juga menjadi anggota Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dari tahun 1994 hingga 1995
Terkait tuduhan ini, Rocha mengakui puluhan tahun bekerja untuk Kuba. Ia ketahuan setelah serangkaian pertemuan pada tahun 2022 dan 2023 dengan agen FBI yang menyamar sebagai perwakilan badan intelijen luar negeri Kuba.
“Apa yang telah kami lakukan… sungguh luar biasa. Lebih dari sekedar grand slam,” kata Rocha kepada agen yang menyamar tersebut.
Artikel Selanjutnya
Inflasi AS Melandai, Tapi Belum Serendah Target The Fed
(fsd/fsd)