Jakarta, CNBC Indonesia – Jasa Marga merilis sejumlah data lalu lintas kendaraan pada momen arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2024. Realisasi volume lalu lintas keluar Jakarta H-7 sampai dengan H+2 Lebaran atau 03 April 2024 Pukul 06.00 WIB s.d. 12 April 2024 Pukul 06.00 WIB ialah sebanyak 1.764.561 Kendaraan. Jumlah ini naik 46% terhadap normal atau naik 0,4% dibanding 2023. Jumlah ini di bawah -0,4% dari prediksi awal.
Sampai dengan 11 April (H2 Lebaran), volume lalu lintas keluar Jakarta tertinggi terjadi pada hari Sabtu, 6 April 2024 (H-4) sebesar 255.634 kendaraan atau naik 15,8% terhadap Lebaran 2023 (220.703 kendaraan) atau naik 64,6% terhadap normal (155.325 kendaraan). Namun berada -1,3% di bawah puncak mudik 2023 (259.010 kendaraan).
Dari arah timur atau Gerbang Tol Cikatama dan Kalitama sampai dengan 11 April (H2 Lebaran), volume lalu lintas keluar tertinggi (sebagai puncak Arus Mudik) terjadi pada hari Sabtu, 6 April 2024 (H-4) sebesar 159.759 kendaraan atau naik 19,6% terhadap Lebaran 2023 (133.593 kend) atau naik 144,7% terhadap Normal (65.283 kendaraan). Namun masih berada -2,5% dibawah puncak mudik tahun 2023 (Puncak mudik th 2023 : 163.829 kendaraan)
Khusus arus balik mulai Jumat, 12 April 2024 Pukul 06.00 WIB sampai dengan Sabtu 13 April 2024 Pukul 06.00 WIB total lalu lintas kendaraan yang masuk Jakarta melalui 4 Gerbang Tol Utama sebanyak 201.242 Kendaraan. Jumlah ini naik 49% terhadap normal, turun -9,5% terhadap 2023 atau di atas 0,7% dari prediksi awal.
Sampai dengan 12 April (H+1 Lebaran), volume lalu lintas masuk Jakarta tertinggi terjadi pada hari Jumat, 12 April 2024 (H+1) sebesar 201.242 kendaraan atau turun -9,5% terhadap Lebaran 2023 (222.326 kendaraan) atau naik 49% terhadap Normal (135.025 kendaraan).
Khusus dari arah timur atau Gerbang Tol Cikatama dan Kalitama, sampai dengan 12 April (H+1 Lebaran), volume lalu lintas masuk Jakarta dari Arah Timur tertinggi terjadi pada hari Jumat, 12 April 2024 (H+1) sebesar 106.609 kendaraan atau turun -18,7% terhadap Lebaran 2023 (131.170 kendaraan) atau naik 84,7% terhadap Normal (57.713 kendaraan).
Sedangkan jumlah kecelakaan pada H-7 s.d H+1 sebesar 34 kejadian atau turun -37,04% dibanding tahun 2023 (54 kejadian). Kecelakaan tertinggi terjadi di wilayah Trans Jawa sebesar 24 kejadian (71%) dengan jumlah korban sebesar 88 orang. Sedangkan faktor penyebab kecelakaan mayoritas disebabkan oleh faktor pengemudi (87,9%) dan korban kecelakaan terbanyak berupa korban luka (67,6%).
Lalu jumlah gangguan lalu lintas pada H-7 s.d H+1 sebesar 576 gangguan dengan gangguan tertinggi pada wilayah Jabodetabek (250 gangguan). Kemudian terdapat 31 gangguan yang berdampak kepadatan atau sebesar 5,38% dari total gangguan. Lalu jenis kendaraan penyebab gangguan terbesar disebabkan oleh kendaraan Gol 1 (393 kali atau 70,18%), kemudian Non Gol 1 (104 kali atau 18,57%), Bus (28 kali atau 5,00%), dan sepeda motor/gol. VI (35 kali atau 6,25%).
Artikel Selanjutnya
Video: Mudik Lebaran Anti Macet! Jasa Marga Siap Buka 4 Tol Fungsional
(fsd/fsd)