Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meyakini negaranya akan meraih kemenangan melawan Iran. Pernyataan itu dia sampaikan setelah Israel mengklaim berhasil menembak jatuh hampir separuh dari 300 drone dan rudal yang diluncurkan Iran ke negara zionis itu pada Sabtu malam (13/04/2024).
“Kami mencegat, kami memukul mundur, bersama-sama kami akan menang,” kata Netanyahu, dikutip dari Reuters, Minggu (14/04/2024).
Serangan drone Iran ke Israel terjadi pada Sabtu malam (13/04/2024) waktu setempat. Serangan itu merupakan reaksi Teheran setelah kedutaan besarnya di Suriah dibom oleh Israel. Pemboman pada 1 April itu menewaskan Korps Elit Garda Revolusi Iran dan meningkatkan ancaman konflik regional yang lebih luas.
Iran mengandalkan proksinya di seluruh wilayah untuk menyerang sasaran-sasaran Israel dan Amerika Serikat sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok militan Palestina Hamas dalam perang Gaza dengan Israel.
Militer Israel mengatakan, angkatan bersenjata telah menembak jatuh lebih dari 99% drone dan rudal Iran dan sedang mendiskusikan opsi tindak lanjut.
TV Channel 12 Israel menyebut seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya menyatakan akan ada respons signifikan terhadap serangan drone Iran tersebut.
Ketegangan antara Iran versus Israel sebenarnya sudah bisa diprediksi ketika Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan dadakan itu dibalas oleh Israel dengan melakukan agresi ke wilayah Gaza yang hingga saat ini belum mereda.
Agresi itu bahkan menyebar ke batas negara Lebanon dan Suriah. Sekutu paling kuat Iran di wilayah tersebut, kelompok Syiah Lebanon Hizbullah – yang telah terlibat baku tembak dengan Israel sejak perang Gaza dimulai – mengatakan pada Minggu pagi bahwa mereka telah menembakkan roket ke pangkalan Israel.
Drone juga dilaporkan diluncurkan terhadap Israel oleh kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman, yang menyerang jalur pelayaran di sekitar Laut Merah. Tindakan Houthi disebut untuk menunjukkan solidaritas dengan Hamas.
Bentrokan tersebut kini berpotensi berubah menjadi konflik terbuka langsung yang mempertemukan Iran dan sekutu regionalnya melawan Israel dan pendukung utamanya, Amerika Serikat. Pemerintah Mesir telah menyerukan agar semua pihak menahan diri agar tidak terjadi eskalasi di wilayah tersebut.
Kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyebut tindakan Iran sangat serius dan mendorong kawasan itu menuju eskalasi. Iran meluncurkan puluhan rudal darat ke Israel, termasuk lebih dari 10 rudal jelajah, dan sebagian besar dicegat di luar perbatasan Israel, kata Hagari.
“Salvo Iran menyebabkan kerusakan ringan pada satu fasilitas militer Israel,” katanya.
Militer Israel mengatakan pihaknya tidak menyarankan warga untuk bersiap berlindung, dan merevisi peringatan sebelumnya sebagai tanda nyata berakhirnya ancaman.
Artikel Selanjutnya
Israel Bombardir Gaza, Netanyahu Hentikan Perundingan Damai
(wia)