Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap harga minyak tidak sampai melonjak hingga US$ 100 per barel di tengah ketegangan geopolitik Timur Tengah yang semakin memanas, terutama usai serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) lalu.
Bila harga minyak dunia semakin melonjak, maka tentunya ini akan berimbas pada meningkatnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Pada ujungnya, bisa berdampak pada melonjaknya subsidi dan kompensasi BBM.
“Jangan sampai eskalasi berkelanjutan. Makanya semua negara-negara berupaya supaya jangan terjadi eskalasi berkelanjutan,” ungkapnya saat ditanya kemungkinan harga minyak bisa menyentuh US$ 100 per barel, saat ditemui usai Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan RI di Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Dia menjelaskan, bila ada eskalasi lagi di Timur Tengah, maka akan berdampak pada pengiriman minyak yang melalui Terusan Suez. Bila itu terganggu, maka suplai minyak dunia juga akan terganggu.
“Biaya logistik naik, minyak dinaikin logistik naik. Aduh kita berharap jangan sampai seperti kaya Covid dulu itu di atas 100 dolar,” imbuhnya.
Dalam sebulan pergerakan minyak brent maupun WTI telah menunjukkan penguatan. Hingga perdagangan hari Senin (15/4/2024) pukul 16.15 WIB, harga minyak brent telah menguat 4,78% ke posisi US$89,42 per barel. Begitu juga dengan minyak WTI naik 4,34% ke posisi US$84,56 per barel.
Sementara sepanjang tahun 2024, harga minyak brent telah mencatatkan kenaikan sebesar 18,02% dan minyak WTI melesat 16,07%.
Begitu juga dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rupiah ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini. Nilai tukar menyentuh level Rp16.000/dolar AS pertama kali sejak 2020. Mengutip data Refinitiv pada Selasa (16/4/2024) rupiah dibuka melemah 1,33% menjadi Rp16.050/dolar AS.
Rupiah melemah di tengah indeks dolar AS melonjak tinggi pada empat perdagangan terakhir dan mencapai posisi 106,205 pada Senin (15/4/024). Posisi ini sekaligus tertinggi sejak November 2023.
Artikel Selanjutnya
Tok! ESDM Tetapkan Formula Baru Harga BBM Solar Subsidi
(wia)