Jakarta, CNBC Indonesia – Gunung Raung di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara mengalami erupsi pada 16 April 2024. Dalam sejarahnya gunung api yang terletak di Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara ini rupanya pernah mengalami letusan beberapa kali sejak tahun 1808.
Ketua Tim Kerja Pengamatan Gunung Api Heruningtyas membeberkan erupsi Gunung Ruang berulang kali terjadi dalam sejarah dan tercatat sejak tahun 1808.
“Sejarah erupsi Gunung Ruang sendiri mulai dari tercatat sejarahnya pada tahun 1808. Sampai hari ini tahun 2024 Gunung Ruang didominasi oleh erupsi eksplosif yang menghasilkan awan panas,” kata dia dalam Konferensi Pers, Kamis (18/4/2024).
Menurut Heruningtyas bahaya utama dari erupsi Gunung Ruang adalah awan panas dan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau.
Sedangkan bahaya terhadap pulau di sekitarnya yang berdekatan dapat berupa jatuhan bom vulkanik, lapili sampai abu yang mungkin masih panas. Adapun bahaya lahar hanya terbatas di pulau Ruang saja.
“Dan ini yang salah satu bahaya yang cukup berdampak bagi kehidupan manusia adalah adanya lontaran batu pijar yang sangat mengancam dan ini jatuhan bom atau vulkanik tidak hanya terjadi di area pulau gunung ruang tetapi juga terjadi di sebagian barat pulau tagulandang atau pulau di seberang gunung ruang,” kata dia.
Oleh sebab itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km dari puncak untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Mengingat, telah terjadi 1.439 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA),569 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB) selama periode 1-17 April 2024.
“Pos pengamatan Gunung Ruang mencatat sepanjang periode 1-17 April 2024 telah terjadi 1.439 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA),569 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 6 kali gempa Tektonik Lokal, dan 167 kali gempa Tektonik Jauh serta Gempa Terasa tercatat 4 k kali dengan skala I MMI,” ujarnya
Ia memerinci jumlah kejadian Gempa Vulkanik Dalam meningkat signifikan disertai getaran Tremor Vulkanik Menerus dengan amplitudo overscale. Hal tersebut menandakan bahwa saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan dalam bentuk erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif (aliran lava).
Heruningtyas membeberkan bahwa sejak 17 April 2024 pukul 20.39 WITA, stasiun mengalami kerusakan dan jaringan listrik Off. Oleh sebab itu, Badan Geologi akan segera memasang stasiun pengganti untuk memastikan kegiatan pemantauan Gunung Ruang tetap berlangsung.
“Kejadian erupsi yang terjadi tadi malam menyebabkan peralatan kami yang berada di puncak Gunung Raung tidak dapat berfungsi akibat dari erupsi, sehingga setelah tanggal 17 April 2024 pukul 20.39 WITA stasiun kami sudah tidak dapat melakukan perekaman lagi,” ujar
Artikel Selanjutnya
Warning! Erupsi Gunung Api Ruang Naik Status ke Level IV Awas
(pgr/pgr)