Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen mengatakan, pemerintah harus segera membuat cadangan gula nasional. Dengan begitu, kata dia, pemerintah bisa dengan cepat melakukan intervensi jika harga gula di dalam negeri bergejolak.
Karena itu, dia menilai, kebijakan relaksasi Harga Acuan Penjualan (HAP) gula yang saat ini diberlakukan pemerintah kurang tepat untuk mengatasi permasalahan lonjakan harga gula saat ini.
“Pemerintah dalam hal ini BUMN secara faktual tidak pegang stok gula. Jadi buffer stock (cadangan nasional) itu nggak pegang. Walaupun BUMN disuruh beli, tapi mereka ini tidak dalam rangka kemandirian untuk bisa intervensi pasar, maka mereka begitu impor langsung dijual begitu saja. Jadi gak ada pikiran untuk buffer stock,” kata Soemitro kepada CNBC Indonesia, Jumat (19/4/2024).
“Kelemahan kita itu sebetulnya memang secara riil pemerintah tidak pegang stok gula nasional, dan kita tidak punya stok untuk intervensi pasar. Jadi kalau sekarang ini direlaksasi lagi itu bukan keinginan petani. Kalau relaksasi HAP itu sebetulnya pemerintah nggak pegang komitmen sendiri,” sambungnya.
Soemitro menilai, seharusnya BUMN pangan saat mengimpor atau menyerap gula dari dalam negeri itu ada yang disimpan untuk menjadi stok cadangan nasional, bukan langsung dijual begitu saja. Karena seharusnya, lanjut dia, strategi BUMN pangan mengimpor ini tidak hanya untuk mencukupi total ketersediaan gula nasional, namun sebetulnya juga harus menjadi strategi untuk mengatur harga gula di pasar.
“Sehingga ketika harga di pasarnya naik, mestinya cadangan ini bisa dipakai untuk intervensi pasar dalam rangka pengendalian harga. Nyimpen gula itu jauh lebih aman ketimbang beras. Karena gula tidak dimakan kutu. Gula kita ini bisa disimpan sekitar 2-3 tahun,” jelasnya.
Lebih lanjut, Soemitro menekankan, aturan relaksasi HAP dirasa kurang tepat, karena tidak menunjukkan adanya kemandirian.
“Action kita jangan hanya dengan peraturan dan regulasi (relaksasi), tapi ada action intervensi harga dengan cadangan gula yang dimiliki,” pungkasnya.
Artikel Selanjutnya
Harga Gula Makin ‘Gila’, Ternyata Gara-Gara Ini
(dce)